Refleksi diri Identitas Nasional


Berbicara tentang identitas nasional yaitu berbicara tentang identitas Indonesia itu sendiri. Lalu apa yang mencirikan identitas atau tanda dari Indonesia itu?
Apakah dilihat dari batas wilayah negaranya?
Apakah dilihat dari Budayanya? Budaya yang mana? Yang diakui oleh negara tetangga atau yang dilupakan oleh negaranya sendiri?
Apakah dilihat dari penduduknya? Warga negaranya? Pribumi atau orang arab, china, india, dan lain sebagainya?
Lalu yang mana yang menjadi identitasnya? Seperti apa itu Indonesia yang sebenarnya? Apa yang identitas Indonesia yang sesungguhnya?
Karena Pada hakikatnya  daerah Nusantara ini pada mulanya adalah tanah tak bertuan, sampai akhirnya banyak kedatangan para pendatang sejak jaman Homo erectus, hingga berbagai banyak jenis dan rumpun manusia dateng dan akhirnya nyebut Nusantara ini sebagai rumah mereka.

Jadi ya memang betul bahwa warga keturunan Arab (semit), India (dravida, tamil), dan Tionghoa (sino-tibetan) di Indonesia adalah pendatang, sebagaimana orang Melayu (austronesia) dan Papua (melanesia) di Indonesia juga adalah pendatang. Bumi Nusantara dulunya adalah tanah tak bertuan hingga para manusia dari berbagai rumpun kesukuan berdatangan silih berganti dan mengklaim tanah ini adalah milik mereka, kekuasaan jatuh-bangun dari jaman Kerajaan, Hindia Belanda, sampai akhirnya kini menjadi negara Indonesia yang mewarisi keanekaragaman yang luar biasa. Perlu kita ingat bahwa kekayaan budaya yang kita nikmati sekarang ini lahir dari proses asimilasi, menerima perbedaan budaya, menghasilkan budaya campuran, dan akhirnya menjadi identitas bangsa yang baru, bernama Indonesia.
Seperti pesan Bung Karno, "Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!". 

Komentar

Postingan Populer